Sedekah kurban idul adha berkualitas surabaya

sedekah kurban idul adha berkualitas surabaya, Kurban (Bahasa Arab: قربن, transliterasi: Kurban), yang bermakna dekat atau mendekatkan atau disebut pula Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban ialah yakni salah 1 ritual ibadah penganut agama Islam, dimana laksanakan pemotongan hewan ternak oleh dipersembahkan untuk Allah. Ritual kurban dilakuka pada bulan Dzulhijjah pada kalender Islam, ialah pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bersesuaian dengan Hari Raya Idul Adha.

sedekah kurban di Global Qurban

Kurban adalah salah satu susunan ibadah berdimensi kemasyarakatan dalam Islam. Di dalamnya tergambar format tanggung jawab sosial masyarakat Muslim terhadap sesamanya. Dengan ibadah kurban terbentuk pengokohan manusia sebagai makhluk kemasyarakatan, berkat kurban pastilah ditujukan buat orang lain.

GLOBAL QURBAN menjadi pelaksana sedekah kurban yang ahli. lantaran andil strategis kurban ini hanya akan berhasil dirasakan manfaatnya oleh umat jikalau kurban dikelola menurut terorganisir memakai kelembagaan.

Semua ceria ber sedekah melalui global qurban

Sinergi program kurban online, kurban progresif, dan lumbung ternak masyarakat membagikan poin ibadah dan benefit lebih bagi pequrban. Selain ibadah qurbannya lebih terencana, pequrban juga turut memberdayakan dan memajukan taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat peternak yang membutuhkan. untuk tahun depan jangan lewatkan berqurban lewat Global Qurban ini agar ibadah qurban lebih irit dan mudah dan mengasihkan kebahagiaan untuk semua.

Keunggulan Sedekah Kurban

Menyembelih kurban terkandung amal salih yang amat utama. Ibunda Aisyah radhiyallahu’anha meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah anak Adam melaksanakan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicinta oleh Allah melebihi mengucurkan darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa bangga karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)